Tubuh
lelah, tapi mata masih menantang untuk tetap terbuka. Tetap tak
sadarkan diri, kalau memang kurang istirahat. Sadarlah wahai mata,
terlalu banyak beban yang tertumpuk di tubuh. Sadarlah wahai mata
terlalu penuh otak ini berfikir. Bukan cuma diri sendiri yang di fikiri,
negeri ini butuh kita untuk berperang memberantas kebodohan serta
kemunafikan. Sadarlah mata yang celik, jikalau kau mulai kehilangan
cahaya untuk menatap, lebih baik kau buta selamanya, agar Nasionalis,
Apatis, Agamais, dan Ateisme mu yang ironis, segera berakhir dan tak
terkotori oleh debu diluar sana.
No comments:
Post a Comment