Friday 28 May 2021

Mati tapi Hidup


 Kini kita seperti terbiasa melihat kematian didepan kita

tanpa ada yang berani untuk membela.

Pembunuhan, Penindasan, Pemerasan.

Kita seperti disuguhkan sebuah film layar yang tertancap dibola mata kita sendiri.


Empati kian hanya menjadi sebuah keomong kosongan fiksi kini,

lihat itu si Icih merintih diatas ranjang direktur murtad,

kata Iwan falsu yang kini bungkam bibirnya karena menua.

yang dulu bicara lantang tentang kekejaman Soeharto.


kita memang tidak mendapati lagi seorang pria tua yang memakan kulit mangga,

seperti yang dikisahkan Soe Hok Gie didepan istana Negara milik Soekarno.

tapi kita tiap detik melihat banyak orang yang bunuh membunuh karena kelaparan,

tiap waktu tiap detik,

seperti tanpa kejahatan sedetikpun didepan mata kita,

kita seperti telah meninggal dunia.


Kita tau itu salah,

Hanya saja kita sudah dibiasakan untuk,

BUTA SELAMANYA!

Monday 24 May 2021

Jalan Pilihanmu




 Diujung waktu aku pernah bertemu denganmu,

Sudah ku titipkan sebuah sajak untuk menampar wajah itu,

Tapi kau tak sadar bahwa itu aku!

Kebebasanmu terlalu terbebaskan, lalu?

Masih tidak sadar jua kau?

Kemarin kau berbicara tentang apa itu tujuan,

dan apa itu kesetiaan.

Nyawa mu habis dimakan makian yang kau ciptakan.

Tubuhmu dan pikiranmu telah kau perjual belikan.

Bahkan kau bagi dengan cara menggratiskan.


Sekali ingin kusampaikan,

sekali lagi ingin ku katakan.

Jangan!

Jangankan untuk kembali pada pertarungan.

Hidup pun kini rasanya kau cuma sekedar dipantaskan.