Monday 21 April 2014

Catatan Seorang Pengukir Sejarah

Menuliskan hari-hari ku sampai ajal yang pasti sampai.

Aku sadari bahwa waktu ku sudah tidak lama lagi di sini,

aku ingin sekali berbagi kepada sesosok kekasih,

menghabiskan sisa waktu yang diberi sampai akhir nanti aku tak dapat lagi.

karena keyakinan diri,

aku takkan menjadi generasi tua yang pantas di tembak mati.

Aku akan mati muda dini hari nanti.

Aku memiliki suatu generasi yang akan melanjutkan perjuangan ini.

Dan keinginan ku,

aku meninggalkan suatu catatan indah yang akan aku beri,

sebuah catatan yang tercatat dalam kenangan.

Sunday 6 April 2014

Cari II

Fatamorgana masih di gurun pasir yang gersang. 

Sedangkan Panorama yang indah pada malam ini dalah 

dingin yang menusuk sanubari dengan ribuan mata 

pedangnya yang tak kasat mata. Mata yang terbuka 

masih dapat merasakan kerinduan sang Rembulan 

tersayang yang ingin menunjukkan cahaya cintanya. 

Temui aku dalam mimpi indahmu malam ini sayang aku, 

karena aku sadar, Malam aku tak datang pada mu, tapi 

aku titip salam rindu aku pada angin yang mendayu 

syahdu yang membelai memeluk mu, menyelimuti dan 

mengantar mu menuju mimpi indah itu.

Friday 4 April 2014

Merasakan

Disini, Disisi malam menjelang pagi.
Mata ini masih terbuka, menanti tuk terlelap dalam buaian embun yang bercampur dengan biasan sisa hujan dan rasa dingin yang dalam. Yang menjadi kombinasi sempurna mengantar aku ke alam mimpi yang aku tidak ketahui indah atau kah kelam, hanya saja waktu tetap saja berlalu pergi tanpa permisi. Desiran angin yang mendayu memanja tetap saja menyapa, "mengapa kau masih terjaga?" begitu mungkin tanyanya!. Kemelut pertengkaran antara kangen dan kerinduan hati aku, menjadikan sesuatu pertanyaan yang sampai saat ini mengganggu hati.
Malam, Sampaikan padanya, rembulan terindah aku. sayang ini tak berhenti sampai nanti mata dan nafas ini berhenti.