Monday 27 January 2014

Cari



Fatamorgana terus bermain bersama

 panasnya mentari. Sedangkan embun, masih

saja menyapa setiap pagi yang terlewati.

Sayang, kepekaan rasa takkan mampu

bergolak jika tak diikuti. Dengan kekuatan

jiwa, atau langkah akan semakin gontai

ketika, kita mendengar dan merasakan ada

nafas tersengal. Diantara raga yang mencari

kebenaran dari arti cinta.

Teersenyum Lah Hati Ku

Ada kalanya senja meninggalkan belenggu panasnya siang,
tetapi rembulan tetap saja hadir dengan senyumannya,
tuk hapuskan kegelapan yang datang menyerang di tiap malam.

Andai kata aku takdapat lagi menyentuh mu,
izinkan aku untuk tetap selalu menatap mu.
Biarkan angin membelai lembut rambut mu,
biarkan sang bintang yang menyampaikan pesan rindu ku.

Rintik demi rintik hujan yang mendayu merdu,
menjadikan satu kombinasi alunan musik syahdu.
Dinginnya pagi hari, tak terbanding dengan kesendirian ini.

Andai kau tahu wahai bulan aku,
aku disini dengan dinginnya kesendirian ini,
aku disini dengan dingin dan gelap ku,
menantikan hangatnya uluran tangan cinta mu,
dan cahaya kasih sayang mu.

Karena aku percaya dan aku telah berkata.

"Tersenyum lah hati ku, meski berjuta tombak menghujani mu, namanya akan tetap terukir di dalam mu"