Tubuh
lelah, tapi mata masih menantang untuk tetap terbuka. Tetap tak
sadarkan diri, kalau memang kurang istirahat. Sadarlah wahai mata,
terlalu banyak beban yang tertumpuk di tubuh. Sadarlah wahai mata
terlalu penuh otak ini berfikir. Bukan cuma diri sendiri yang di fikiri,
negeri ini butuh kita untuk berperang memberantas kebodohan serta
kemunafikan. Sadarlah mata yang celik, jikalau kau mulai kehilangan
cahaya untuk menatap, lebih baik kau buta selamanya, agar Nasionalis,
Apatis, Agamais, dan Ateisme mu yang ironis, segera berakhir dan tak
terkotori oleh debu diluar sana.
Tuesday 25 March 2014
Tuesday 18 March 2014
Aku sampaikan pada Mu
Disudut
sisi malam yang dingin ini,
ingin aku tunjukkan pada mu sayang ku,
betapa hangatnya cinta yang membelai mu.
tanpa haru yang menderu,
tanpa
hati yang mematri.
Tak bisa diungkapkan,
hanya dapat kau rasakan,
dan
jangan di fikirkan,
karena cinta tak dimulai dari logika,
cinta berasal
dari hati yang hanya kita yang tahu apa yang dia katakan,
karena hati
tak mungkin mendusta.
Itu akan murni apa adanya tanpa ada rekayasa,
dan
apa bila tujuannya mutlak,
selamanya cinta akan ada.
Subscribe to:
Posts (Atom)