Friday 31 October 2014

Pesan Untuk Mama

Disini, disudut malam mencari sepi.

Aku kembali menggigil dlm dekapan angin yang memanggil.

Tamparan demi tamparan debu jalanan,

membelai wajah ku yang kini haus akan belaian.

Mama, kapan kembali kau sapu wajah ku ini dengan tangan halus mu yg kini mulai layu.

Tubuhku renta tanpa hangatnya pelukan mu,

dan kasih sayang mu.

Apa kau akan sangat terluka dan sangat kecewa,

jika nantinya aku akan "MATI MUDA" mama???

Friday 9 May 2014

Untuk Mu Hari Esok

Aku terbuai dalam alunan keindahan-keindahan yang telah diberikan, 
sehingga aku akan sangat merasa kesakitan ketika aku tak lagi merasakan. 
Sama, seperti yang sering terjadi dalam kehidupan dan kepemimpinan, 
kita akan merasa sangat bodoh dan gagal,
 ketika keberadaan kita akan melayang.
Kembali, terbesit sebuah kata yang dahulu sering aku ucapkan,
"Hanya seorang pemenanglah yang mampu bertahan di medan peperangan".
Terkadang kita memandang rendah kemarin dan hari ini,
tetapi, Believe,
hari esok takkan pernah semudah seperti hari-hari yang berlalu itu.

Monday 21 April 2014

Catatan Seorang Pengukir Sejarah

Menuliskan hari-hari ku sampai ajal yang pasti sampai.

Aku sadari bahwa waktu ku sudah tidak lama lagi di sini,

aku ingin sekali berbagi kepada sesosok kekasih,

menghabiskan sisa waktu yang diberi sampai akhir nanti aku tak dapat lagi.

karena keyakinan diri,

aku takkan menjadi generasi tua yang pantas di tembak mati.

Aku akan mati muda dini hari nanti.

Aku memiliki suatu generasi yang akan melanjutkan perjuangan ini.

Dan keinginan ku,

aku meninggalkan suatu catatan indah yang akan aku beri,

sebuah catatan yang tercatat dalam kenangan.

Sunday 6 April 2014

Cari II

Fatamorgana masih di gurun pasir yang gersang. 

Sedangkan Panorama yang indah pada malam ini dalah 

dingin yang menusuk sanubari dengan ribuan mata 

pedangnya yang tak kasat mata. Mata yang terbuka 

masih dapat merasakan kerinduan sang Rembulan 

tersayang yang ingin menunjukkan cahaya cintanya. 

Temui aku dalam mimpi indahmu malam ini sayang aku, 

karena aku sadar, Malam aku tak datang pada mu, tapi 

aku titip salam rindu aku pada angin yang mendayu 

syahdu yang membelai memeluk mu, menyelimuti dan 

mengantar mu menuju mimpi indah itu.

Friday 4 April 2014

Merasakan

Disini, Disisi malam menjelang pagi.
Mata ini masih terbuka, menanti tuk terlelap dalam buaian embun yang bercampur dengan biasan sisa hujan dan rasa dingin yang dalam. Yang menjadi kombinasi sempurna mengantar aku ke alam mimpi yang aku tidak ketahui indah atau kah kelam, hanya saja waktu tetap saja berlalu pergi tanpa permisi. Desiran angin yang mendayu memanja tetap saja menyapa, "mengapa kau masih terjaga?" begitu mungkin tanyanya!. Kemelut pertengkaran antara kangen dan kerinduan hati aku, menjadikan sesuatu pertanyaan yang sampai saat ini mengganggu hati.
Malam, Sampaikan padanya, rembulan terindah aku. sayang ini tak berhenti sampai nanti mata dan nafas ini berhenti. 

Tuesday 25 March 2014

Tak sadar

Tubuh lelah, tapi mata masih menantang untuk tetap terbuka. Tetap tak sadarkan diri, kalau memang kurang istirahat. Sadarlah wahai mata, terlalu banyak beban yang tertumpuk di tubuh. Sadarlah wahai mata terlalu penuh otak ini berfikir. Bukan cuma diri sendiri yang di fikiri, negeri ini butuh kita untuk berperang memberantas kebodohan serta kemunafikan. Sadarlah mata yang celik, jikalau kau mulai kehilangan cahaya untuk menatap, lebih baik kau buta selamanya, agar Nasionalis, Apatis, Agamais, dan Ateisme mu yang ironis, segera berakhir dan tak terkotori oleh debu diluar sana.

Tuesday 18 March 2014

Aku sampaikan pada Mu

Disudut sisi malam yang dingin ini,

ingin aku tunjukkan pada mu sayang ku, 

betapa hangatnya cinta yang membelai mu.

tanpa haru yang menderu,

tanpa hati yang mematri.

Tak bisa diungkapkan,

hanya dapat kau rasakan,

dan jangan di fikirkan,

karena cinta tak dimulai dari logika,

cinta berasal dari hati yang hanya kita yang tahu apa yang dia katakan,

karena hati tak mungkin mendusta.

Itu akan murni apa adanya tanpa ada rekayasa,

dan apa bila tujuannya mutlak,

selamanya cinta akan ada.

Monday 27 January 2014

Cari



Fatamorgana terus bermain bersama

 panasnya mentari. Sedangkan embun, masih

saja menyapa setiap pagi yang terlewati.

Sayang, kepekaan rasa takkan mampu

bergolak jika tak diikuti. Dengan kekuatan

jiwa, atau langkah akan semakin gontai

ketika, kita mendengar dan merasakan ada

nafas tersengal. Diantara raga yang mencari

kebenaran dari arti cinta.

Teersenyum Lah Hati Ku

Ada kalanya senja meninggalkan belenggu panasnya siang,
tetapi rembulan tetap saja hadir dengan senyumannya,
tuk hapuskan kegelapan yang datang menyerang di tiap malam.

Andai kata aku takdapat lagi menyentuh mu,
izinkan aku untuk tetap selalu menatap mu.
Biarkan angin membelai lembut rambut mu,
biarkan sang bintang yang menyampaikan pesan rindu ku.

Rintik demi rintik hujan yang mendayu merdu,
menjadikan satu kombinasi alunan musik syahdu.
Dinginnya pagi hari, tak terbanding dengan kesendirian ini.

Andai kau tahu wahai bulan aku,
aku disini dengan dinginnya kesendirian ini,
aku disini dengan dingin dan gelap ku,
menantikan hangatnya uluran tangan cinta mu,
dan cahaya kasih sayang mu.

Karena aku percaya dan aku telah berkata.

"Tersenyum lah hati ku, meski berjuta tombak menghujani mu, namanya akan tetap terukir di dalam mu"