Friday 28 May 2021

Mati tapi Hidup


 Kini kita seperti terbiasa melihat kematian didepan kita

tanpa ada yang berani untuk membela.

Pembunuhan, Penindasan, Pemerasan.

Kita seperti disuguhkan sebuah film layar yang tertancap dibola mata kita sendiri.


Empati kian hanya menjadi sebuah keomong kosongan fiksi kini,

lihat itu si Icih merintih diatas ranjang direktur murtad,

kata Iwan falsu yang kini bungkam bibirnya karena menua.

yang dulu bicara lantang tentang kekejaman Soeharto.


kita memang tidak mendapati lagi seorang pria tua yang memakan kulit mangga,

seperti yang dikisahkan Soe Hok Gie didepan istana Negara milik Soekarno.

tapi kita tiap detik melihat banyak orang yang bunuh membunuh karena kelaparan,

tiap waktu tiap detik,

seperti tanpa kejahatan sedetikpun didepan mata kita,

kita seperti telah meninggal dunia.


Kita tau itu salah,

Hanya saja kita sudah dibiasakan untuk,

BUTA SELAMANYA!